Favim |
Sayang,
Sekarang aku sudah tidak ada dipusat pengendali segala rasamu,
Sebab itu, bacalah sepenggal kertas yang aku simpan rapi dilaci lemari talamusmu.
Itu bukan
surat wasiat atas perihal kematian.
Melainkan
puisi yang sengaja kuletakkan ditempat tersembunyi.
Agar kelak
kamu memahami.
Bahwa
cintaku padamu tak akan pernah mati.
Sayang,
Sebelum kamu
membacanya.
Aku mohon,
pejamkan mata.
Mengusik masalalu
dengan mengenang singkat bagaimana kita bertemu
Sesaat sebelum
amarahmu memaksaku angkat kaki dari hadapmu
Dan membunuh
semua anak rindu yang mengharap temu.
Sayang,
Aku ingin
menyampaikan perihal tanda baca titik
pada kalimat “aku mencintaimu.”
Dia tak
berseru, tak berjeda, tak menanya, bahkan tak berhenti sejenak.
Dia mengakhiri
yang baru saja aku nikmati.
Perihal rangkaian
karangan 1001 mawar merah
Yang dulu
sering kita bicarakan diruang tamu hatiku.
Yang kini
menghitam dan berubah menjadi elegi.
Ketahuilah sayang,
aku sudah
menutup mataku dengan senyumanmu.
Sehingga
saat orang lain adalah alasanmu bahagia,
Kau mengerti
kenapa aku lagi tak bisa melihat dunia.
Sebab aku
mencintaimu,
Aku sudah mengganti
kakiku dengan namamu
Sehingga
saat kamu tak kembali padaku,
Kau tau
kenapa aku tak pernah bisa melangkah lagi.
Sebab aku
mencintaimu,
Aku sudah
mengganti darahku dengan kenangan kita
Sehingga saat
kamu lupa
Kamu bisa
mengingatnya dengan merobek nadiku.
Sebab aku
mencintaimu.
Sebab aku
mencintaimu,
Sebab aku
mencintaimu
Sebab, aku
mencintaimu
Aku sudah
mengganti udara dengan dirimu,
Sehingga
saat kamu pergi.
Kau tahu
kenapa aku bisa mati.
Sebab aku
sudah tak bisa berpikir, karena hanya epitaf wajahmu yang terukir.
Sebab aku
mencintaimu.
Sebab aku
mencintaimu,
Sebab aku
mencintaimu
Itulah mengapa dulu, aku tak pernah berhenti memintamu untuk kembali
Meski yang kau lakukan hanyalah menikam jantungku dengan belati.
Yang membuat diriku kini mati.
Semarang, 31 Mei 2016
Elegi (n); syair atau nyanyian
yang mengandung ratapan dan ungkapan dukacita
(khususnya pada peristiwa kematian)
1001 Mawar merah (n); Simbol cinta yang abadi
0 komentar:
Posting Komentar
ayoo!! posting komentar kalian yaa.. jangan jadi reader yang diam aja. jangan lupa follow my blog yaa :)