Welcome To My Little World. Dont Forget To Leave Any Comment and Come Back Again :)

Minggu, Desember 14, 2014

0

Maaf Tuan.

Jika dia mencintaimu, dia tidak akan membuatmu menunggu untuk sebuah pesan singkat. -risyda-

Kali ini aku tak mau bersahabat dengan siapa saja, termasuk dengan Tuhan. Hari ini aku mengutuk diriku sendiri, mengutuk hatiku. Mengutuk hati yang selalu kembali memaafkan seseorang yang selalu membuatku menangis saat matahari terbenam sampai terbitnya matahari. Sampai kapan aku harus selalu menyembunyikan kegelisahanku. Aku tidak membutuhkan pasangan yang seperti romeo, yang harus mengorbankan nyawanya untukku. Aku hanya membutuhkan lelaki yang tau bagaimana rasanya dikhawatirkan. Bahkan, malam ini Tuhan-pun mulai jengah saat berulang kali aku merapalkan doa untukmu yang sama berulang kali. Aku hanya ingin kamu, bukan bayanganmu. Aku tak mau berteman dengan bayangmu, lalu berharap keajaiban datang kepadaku, atau paling tidak dia menemuimu.

Malam ini, hujan sepertinya menginginkanku bergabung untuk menari bersama, kemudian berjelaga dalam diam dan lalu hening. Tidak ada prosa yang bisa menggambarkan perasaanku kali ini. Bahkan, untuk membuat kalimat "aku mencintaimu" secara menyakitkan-pun aku tak mampu. Aku tak tahu, harus berapa banyak kalimat yang menusukku melebihi belati. Apa kamu perlu lebih banyak aksara untuk membuatku terpuruk kemudian berdiam diri layaknya zombie?

Aku tak banyak tahu apa yang harus aku perbuat, selain menghibur mataku yang mulai sembab ketika kau hanya lewat tak berjarak. Tuhan, sejauh manakah kamu akan membuatku menyesali semua keputusanku? Atau mungkin ini-lah yang orang lain sebut takdir? Aku tak tahu harus mensyukuri atau menganggap kedatanganmu ini musibah untukku? Jika kamu adalah sesuatu yang harus aku syukuri, seharusnya aku tak harus berdamai dengan sepi saat kau pergi. Jika kamu adalah musibah untukku, seharusnya aku tak sesenang itu melihat deretan foto album kita berdua. Aku tak percaya jika Tuhan tak adil, tapi kapan aku bisa menemukan orang yang mencintaiku tanpa adanya duka dan dusta yang membuat sengsara?

Segelas duka sudah aku minum saat sang bulan tak bercahaya, lalu membawaku kedalam antah berantah yang aku beri nama Nulle Part. Disana gelap pekat tanpa suara. Disitulah dulu aku tinggal untuk beberapa lama, sebelum akhirnya kamu datang menarikku keluar dari rutinitas yang menyedihkan. Aku tak ingin kembali kedalam Nulle Part yang mematikan itu. Aku tak ingin menangis dan terjerembab dalam elegi tanpa henti. Membuat aksara pita hitam lalu menancapkannya dihati. Aku tak ingin kamu memakamkan yang orang lain sebut impian. Sudah cukup Tuan, aku tak mau berdamai dengan lara dan kegelisahan yang nyata.

Tuan, kamu harus tahu, yang kamu sebut sebagai orang banyak aturan itu aku. Ketahuilah tuan, cemburuku, marahku, tangisku, dan tentu saja laraku. Semua aku lakukan untuk menjadi yang terbaik untukku.

Maaf Tuan, kali ini egoisku tak bisa aku jaga seperti harapmu. Maafkan keegoisanku dalam mencintaimu.

dari wanita yang berharap kamu akan menemuinya
saat matahari terbenam.
seperti saat kita berjumpa untuk kedua kalinya.
dan menyandarkan kepalanya dibahumu.
kau ingat tuan?

Senin, Desember 08, 2014

0

Kamu Hanyalah Mimpi yang Terlalu Tinggi

Semarang, 02 Desember 2014

Saat ini jam dinding kamarku sudah menunjukkan pukul 19.00, diluar terdengar suara petir bersahut-sahutan satu sama lain. Sedang disini, aku sedang meringkuk menahan tetesan air dari mata yang mulai memanas. Mungkin mulai dari hari kemarin aku harus melawan semua rasa sendiri yang datang saat sang bulan mulain menampakkan dirinya. Aku selalu melihat kearah laptopku yang ku biarkan menyala, memandangi sosok lelaki yang menjadi wallpaper laptopku, lalu ku alihkan pandanganku menuju ke handphone-ku. Berharap nama sosok lelaki itu akan muncul dilayar handphone ku. Semakin aku berharap, semakin harapan itu membuat mataku yang lelah memanas. Aku tak tahan. Aku sudah menahan ini sejak kemarin, mungkin ini memang saatnya aku membiarkan kelenjar mataku bekerja lebih giat.

Aku akui, aku memang tak punya kelebihan yang pantas aku banggakan. Sedang kamu. kamu mempunyai sesuatu yang pantas kamu banggakan. Kamu kaya, menarik, sederhana. Aku? Aku bahkan tak punya apa-apa yang akan mengimbangimu. Mungkin salahku dulu, yang membiarkan dirimu mengetahui segalanya atas aku. Sudah selayaknya aku berpikir dua kali saat kamu menyatakan cintamu padaku, sebelum pada akhirnya aku harus menerima kenyataan bahwa aku hanya dianggap nyata saat kamu membutuhkan sesuatu. Aku mengerti, cintaku tak pernah berbalas dari pertama aku jatuh cinta padamu. Saat matamu dan mataku saling beradu pandang ditempat pertama kali aku dan kamu bertemu. Singkat tapi tak terlupakan.

Apa aku selalu mengusik peredaran hidupmu selama ini? Jika iya, katakanlah. Aku tak ingin menjadi penghambat bahagiamu. Aku tak ingin melihat kesayanganku menderita. Aku rela menukar bahagiaku untuk seseorang yang selalu mengusap rambutku saat bersamanya. Meskipun itu berarti aku harus membiarkan sendu selalu menemaniku. Mengundang setiap tangis untuk menemaniku dalam gelapnya malam.

Maaf, setiap mataharai muncul diufuk timur, aku selalu berharap hari ini kamu akan mengirimkan pesan singkatmu untukku. Aku selalu menunggumu untuk tidak sibuk dengan dirimu sendiri, meskipun itu berarti aku harus memangkas egoku. Rinduku padamu seperti rumput liar yang terus tumbuh, setiap hari aku harus memotong rinduku padamu. Setiap kali kupotong rinduku padamu, semakin itu meranggas liar tumbuh memenuhi ruang hatiku. Aku hanya punya bayangan dirimu yang memelukku perlahan saat aku merindumu. Semakin erat, semakin menyiksa. Karena aku harus bertingkah seolah-olah kamu ada didekatku, memelukku penuh cinta.

Aku memang bukan prioritas utamamu, meskipun kamu adalah prioritas utamaku. Sejauh kemanapun aku pergi, aku selalu kembali memikirkanku. Lucu ya. Ini jauh berbeda sekali denganmu. Tubuhku semakin meringkuk saat aku mengingat hal ini. Air mata pun sudah tak bisa ditahan. Aku sudah keterlaluan selalu berharap pada seseorang yang ternyata hanya mengasihaniku. Jika kamu mencintaiku, kamu tak akan pernah membuatku menunggu pesan singkatmu semalaman. Jika kamu menyayangiku, kamu akan membuatku tersenyum setiap hari. Jika kamu nyata, kamu akan menemuiku.

Disaat rinduku semakin liar, aku berdoa agar kamu selalu bahagia. Doaku tak banyak, semoga kamu selalu dicintai sesamamu.

Maafkan egoisku dalam mencintaimu.

dari perempuan yang selalu membuatmu bahagia
yang rela membuat dirinya terlihat tolol,
yang rela dicaci orang lain, hanya untuk melihatmu bahagia.
Aku, wanita yang senang melihatmu tertawa.