Welcome To My Little World. Dont Forget To Leave Any Comment and Come Back Again :)

Sabtu, Juli 12, 2014

0

Self(less)ish





Keegoisan tidak akan membuat masalah selesai. [ris]



Aku tak tahu harus memulai dari mana, karena terlalu banyak yang ingin aku sampaikan kepadamu. Aku menyadari, kamu pasti beranggapan jika aku tidak bisa mengatakan semua keinginan ku secara detail kepadamu. Memang sulit untuk-ku berkata secara jujur, karena aku takut jika ini akan melukaimu secara tidak sengaja, meskipun aku tahu, itu tidak masalah untukmu. Tetapi maaf, aku bukan orang yang mempunyai kekuatan untuk mengatakan kepadamu apa yang sebenarnya aku rasakan. Mungkin ini lucu untukmu, tapi inilah kenyataan yang ada. Aku hanya bisa menuliskannya secara detail dalam sebuah tulisan yang menurutmu terlalu egois.

Maaf, jika aku terlihat seperti anak-anak kecil yang mudah sekali untuk untuk marah dan terlalu egois. Aku tak menyalahkan kamu, yang akan merasa bosan dengan sifat kekanak-kanakan ku yang sudah terlalu. Aku tahu, aku jauh sekali dari kata sempurna untuk ukuran lelaki seperti kamu. Hubungan kita memang baru dimulai, saat matahari mulai menyinari bumi. Dan sekarang kita sedang berada ditengah teriknya panas matahari, melalui banyak rintangan kemudian menikmati senja bersama pada sore hari. Aku menyadari bahwa hubungan kita tidak selamanya akan berjalan seperti yang kita harapkan. Indah dan bahagia. Apalagi kamu menjalani hubungan ini dengan seseorang yang memiliki sifat yang kekanak-kanakan dan pemarah seperti aku. Aku selalu mencoba untuk merubah segalanya, mengubah hal buruk untuk kebaikan diriku dan hubungan kita. Mungkin ini terdengar naif ditelingamu, tapi aku masih berjuang untuk merubah hal itu.


Pertengkaran mempunyai dua akhir yang berbeda, kebahagiaan dan kehancuran. [ris]

Aku selalu menyadari jika pertengkaran dalam suatu hubungan itu adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun, kita harus menyadari tujuan awal dalam sebuah komitmen adalah menyamakan langkah kita yang berbeda. Pertengkaran bisa saja terjadi karena keegoisan dan kesalahpahaman komunikasi. Sekeras apapun kita mencoba  untuk meminimalisir keegoisan dan kesalahpahaman, tetap saja hal tersebut akan menjadi penguji sebuah hubungan. 

Aku tahu, hubungan kita tidak akan terhindar dari kesalahpahaman dan keegoisan. Aku selalu mencoba untuk merendahkan ego ku, aku lebih menghargai hubungan kita dari pada egoku sendiri. Mungkin menurutmu ini tidak mungkin, namun aku sudah melakukannya agar kita terhindar dari pertengkaran yang melelahkan. Namun terkadang egoku memenangkan pertarungan dan menjadi pemicu pertengkaran. Maaf, jika menurutmu aku ini terlalu egois dan kekanak-kanakan. Maaf, jika kamu merasa bosan dengan diriku dan sifatku ini.

Mungkin, aku bisa menjelaskan kenapa aku bersikap seperti itu padamu. Mungkin, aku hanya merasa kamu mulai egois dengan hidupmu, lalu aku merasa kamu sedang menjauh dariku. Mungkin, kamu juga tidak menyadari jika kamu terlalu asyik dengan dunia yang kamu ciptakan sendiri, dan mulai mengabaikanku. Aku tidak memintamu untuk setiap detik memberi kabar, tapi setidaknya beri aku kabar. Kamu mungkin sedang berpikir, bukankah kamu sudah memberikan kabar, meskipun membalas pesan singkatku dengan cepat adalah hal yang mustahil dilakukan, karena kamu juga mempunyai kegiatan sendiri. Maaf, terkadang aku menunggu pesan singkatmu, itu berarti aku harus rela menunggu. Tapi, bukankah menunggu itu adalah hal yang paling memuakan? Maaf, jika ini menjadi masalah untuk kita.


Beberapa kadang terlalu fokus menjadi yang terbaik untuk pasangannya. Sampai dia lupa sebenarnya menjadi yang menyenangkan juga perlu. [@misteeerius]



Mungkin ini jawaban dari pertanyaanmu tempo hari. Bagaimana cara menjadi yang terbaik untukku. Aku tak mengharapkan kamu terlalu fokus utnuk menjadi yang terbaik, karena yang terbaik belum tentu memberikan kisah yang indah untuk dikenang. Kau tahu, bukankah menyenangkan jika kita menjadi diri kita sendiri dalam menjalani sebuah hubungan? Kamu tahu, terkadang menjadi normal adalah hal yang paling membosankan untuk dilakukan. Aku ingin membuat kenangan-kenangan indah yang membuat kita lebih menghargai sebuah komitmen.

Ini mungkin terlihat sedikit egois untukmu, tapi aku lebih suka kamu apa adanya. Aku masih ingat ketika pertama kita bertemu, aku melihat apa adanya kamu. Lugu dan mempesona. Namun aku memahami, terkadang setiap orang berpikir yang terbaik adalah yang memberikan segala hidupnya untuk pasangan. Tapi, aku menginginkan pasangan yang membantuku meraih segala keinginanku dan aku membantu dia meraih semua keinginannya. Bukankah cita-cita lebih dari sekedar komitmen? Aku mencintaimu, dan ingin meraih segala citaku bersamamu dan membantumu meraih segala harapmu.


Aku paham jika kemarahan, keegoisan dan menjadi yang terbaik merupakan hal yang wajar dalam sebuah hubungan. Setiap orang membutuhkan pasangan yang pandai memahami kekurangan kita, tetapi juga yang pandai menyikapi kemarahan kita. Tidak ada seorang-pun yang bisa hidup tanpa orang lain disisi mereka, tetapi terkadang keegoisan dan kemarahan membuat orang lain menghindar dari kehidupan kita. Dan aku, tidak mau kamu menghindar dari kehidupan-ku.


Kalo suatu saatkamu bosen sama saya, bilanglah. Biarkan kita berpisah, tanpa harus ada yang tidak setia. -